Jakarta.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo melaksanakan
penanaman jagung kuartal III di lahan seluas 795.339,53 hektare yang
tersebar di 36 wilayah Indonesia. Penanaman jagung ini dilakukan bersama
Ketua Komisi IV Siti Hediati Soeharto, Menteri Pertamian Andi Amran dan
Menteri Perhutanan Raja Juli Natoni.
Secara simbolis, Kapolri
memimpin penanaman jagung di wilayah Hutan Selo Lestari, Desa Selojari,
Kec. Klambu, Kab. Grobogan, Jawa Tengah. Sedangkan di daerah lainnya
dilaksanakan serentak dan terhubung melalui daring.
Di lahan
yang berada di area wilayah hukum Polda Jawa Tengah itu memiliki luas
38.750,14 hektare, terdiri dari 36.287 hektare lahan produktif serta
2.463,14 hektare lahan perhutanan sosial dan akan dikelola para petani
binaan polres hingga polsek. Total 220 petani akan terlibat dalam
penanaman dan perawatan jagung tersebut hingga masa panen tiba.
“Pada
kuartal III tahun 2025, dilakukan penanaman pada lahan seluas
168.432,23 Hektar, terdiri dari 117.510,29 Hektar lahan perhutanan
sosial yang sudah ditanami, serta 48.082,40 Hektar lahan produktif dan
2.839,54 Hektar lahan perhutanan sosial yang akan dilakukan penanaman
pada hari ini,” ujar Kapolri dalam sambutannya, di Jawa Tengah, Rabu
(9/7/25).
Menurut Kapolri, penanaman jagung ini dilakukan dengan
berkolaborasi bersama Inhutani dan Perhutani. Kolaborasi antar
stakeholder, kementerian, dan lembaga terkait ini dilakukan demi
mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
“Saat ini terdapat
potensi lahan seluas 795.339,53 hektare, di mana 301.672,049 hektare di
antaranya merupakan lahan perhutanan sosial. Dan total potensi lahan
tersebut 431.233,36 hektare telah ditanami,” ungkap Kapolri.
Ditegaskan
Kapolri, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap
pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui keterlibatan pada
setiap tahapan, mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman,
perawatan, hingga jaminan penyerapan hasil panen. Selain itu, Polri
memberikan dukungan operasional secara bertahap kepada penyuluh
pertanian lapangan berupa 500 unit alat penguji kesuperan tanah, serta
kepada kelompok tani dan koperasi 89 unit alat pemibil jagung, 100 unit
alat penguji kadar air, dan 93 unit alat pengering.
Tidak hanya
itu, ujar Jenderal Sigit, Polri saat ini juga membangun 18 gudang pangan
Polri di 12 provinsi dengan total kapasitas penyimpanan mencapai 18.000
ton. Kapolri menyadari bahwa masih perlu kapasitas yang lebih banyak
lagi ke depannya.
“Proyeksi akan selesai bulan Agustus 2025. Ke
depan pada 18 gudang tersebut akan dibangun gudang jagung pipil yang
dilengkapi dengan dryer, sehingga proses pengurangan kadar air dapat
berjalan lebih cepat,” jelas Kapolri.
Selain 18 gudang tersebut, jelas Jenderal Sigit, Polri juga akan membangun gudang
jagung pipil tambahan dengan dryer. Dengan begitu, dapat mengakomodir jumlah yang lebih besar pada gudang tambahan tersebut.
“Polri
juga akan memberikan bantuan berupa alat pipil mobile dan dryer mobile,
sehingga dapat digunakan oleh beberapa kelompok tani pada lokasi yang
berbeda,” jelas Kapolri.
Terkait dengan penyerapan hasil panen,
ungkap Kapolri, Bulog menjadi mitra strategis utama yang akan dipenuhi
oleh hasil di penanaman kuartal III. Jika gudang Bulog sudah penuh, maka
akan bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mengoptimalkan
penyerapannya.
Posting Komentar