SURABAYA
- Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggelar operasi
serentak terhadap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Dalam
operasi yang di mulai tanggal 1 hingga 8 Mei 2025 tersebut, sedikitnya
ada 224 kasus berhasil diungkap oleh Polda Jatim bersama jajarannya
dalam sepekan.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Bidang
Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim,Kombes Pol Jules Abraham
Abast di Gedung Bidhumas Polda Jatim, Jumat (9/5).
"Sepekan
terakhir ini ada 224 kasus aksi premanisme yang sudah berhasil kami
ungkap dan mengamankan para tersangkanya," kata Kombes Pol Abast.
Dari
224 kasus tersebut lanjut Kombes Pol Abast terdapat 118 kasus
penganiayaan dengan 158 tersangka yang diamankan dan 8 kasus Gengster
dengan 20 tersangka juga telah diproses.
Selain itu juga
terungkap 32 kasus Pemerasan dengan 39 tersangka, Debt Colektor (DC)
terungkap 5 kasus dengan 8 tersangka, kejahatan jalanan terungkap 4
kasus dengan 4 tersangka dan pungutan liar (Pungli) terungkap 26 kasus
dengan 26 tersangka.
Sedangkan untuk kasus kekerasan yang
melibatkan anggota perguruan pencak silat, Polda Jatim berhasil
mengungkap 22 kasus dengan 38 tersangka dan tawuran antar kelompok
terungkap 9 kasus dengan 19 tersangka.
"Semua kasus yang sudah terungkap ini akan kita proses dengan penindakan hukum," tegas Kombes Pol Abast.
Mantan
Kabid Humas Polda Jabar itu menegaskan pengungkapan dan penindakan yang
dilakukan oleh Polda Jatim kali ini menjadi sinyal tegas komitmen
Kepolisian dalam memberantas segala bentuk aksi premanisme yang
meresahkan masyarakat.
"Jadi langkah represif ini bukan hanya
bersifat penegakan hukum semata, tetapi menjadi bagian dari strategi
jangka panjang Polda Jatim dalam menciptakan rasa aman dan nyaman
masyarakat khususnya di Jawa Timur," terang Kombes Pol Abast.
Kabid
Humas Polda Jatim ini juga mengungkapkan bahwa pemberantasan premanisme
akan terus digencarkan dengan mengedepankan intelijen dan patroli rutin
di titik-titik rawan.
Masih kata Kombes Pol Abast, Polda Jatim
akan terus menjalin sinergi dengan TNI dan pemerintah daerah untuk
mewujudkan keberhasilan operasi ini sehingga tercipta stabilitas
keamanan yang berkelanjutan.
"Patroli kami maksimalkan dengan
menggandeng dan bersinergi bersama jajaran TNI dan juga dari unsur
pemerintah daerah yang ada di wilayah hukum Polda Jatim," tambah Kombes
Pol Abast.
Diharapkan, langkah tegas ini menjadi efek jera bagi
pelaku kejahatan sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat kepada
aparat keamanan dalam menciptakan situasi yang aman dan nyaman.
Namun
demikian, Kombes Pol Abast juga meminta agar masyarakat juga turut pro
aktif untuk menjaga Kamtibmas dengan segera melaporkan kepada kepolisian
bila melihat atau mengalami aksi premanisme.
"Segera laporkan jika mengalami atau melihat aksi premanisme, makan kami akan segera bertindak,"tegas Kombes Pol Abast.
Untuk kecepatan pelaporan, lanjut Kombes Pol Abast masyarakat dapat menghubungi call center di nomor hotline Polri 110.
"Jangan
takut melapor, karena kami akan memberikan perlindungan bagi masyarakat
yang melapor," tutup Kombes Pol Jules Abraham Abast
Posting Komentar